Jumat, 12 November 2010

Maafkan.....

Maafkan aku jika aku hanya bisa membuatmu terperangkap dalam sisa kepedihan masa lalumu...
Maafkan aku jika aku harus memaksamu diam di persimpangan...
Jalanilah jalan yang tak sama denganku jika itu maumu...
Karena aku akan hanya bisa diam menatap punggungmu menjauhiku...
Karena aku hanya akan bisa meratapi pasrahmu akan takdirmu...Terimakasih karena kau telah jadi cahayaku walau fana dan sekejap...

Terimakasih kau telah jadi kemudi hati bimbang ini...
Walaupun tanpa layar yang bisa tertiup angin...
Walau hanya sepenggalan jarak dari tepian pantai...

Mungkin aku akan menikmati guncangan dari gelombang yang deras menerpa biduk kecilku...
Biduk kecil yang hanya bisa pasrah kemana ombak ini akan mendamparkannya...

Mungkin aku hanya bisa memandang bukit takdir yang kini berdiri pongah menertawakanku...
Apa dayamu manusia menantang kegagahanku...? Hmmmmm.....
Buat apa kau ingin meruntuhkanku bila akan kau tinggalkan danau duka di belakangmu...?

Namun aku takkan menundukkan kepalaku di depan gagahnya sang bukit...
Tetap aku inginkan cahaya itu walau harus hancurkan ragaku...
Walau yang akan aku dapatkan hanyalah remuknya jasad tulang tulangku...
Dan tinggalkan sang bukit takdir dalam kebingungan kembali mencari manusia yang kembali akan dia hancurkan..., kembali dia remuk redamkan...

Dan aku akan tertawa melihat kebingungannya...
Walau aku hanya bisa lakukan itu di tumpukan debunya...
Di serpihan cadasnya...

Taken from: http://www.facebook.com/note.php?note_id=196340148531

Tidak ada komentar:

Posting Komentar